Dapatkan produk produk yang berkualitas dan terpercaya
0 items in your shopping cart

Tidak ada produk di keranjang.

Penyakit Daun Keriting dan Daun Bule pada Cabai: Ancaman Serius bagi Petani

Tanaman cabai adalah salah satu komoditas hortikultura paling populer dan bernilai ekonomi tinggi di Indonesia. Sayangnya, cabai juga menjadi sasaran empuk berbagai penyakit tanaman, di antaranya yang paling merugikan adalah penyakit daun keriting dan daun bule. Kedua penyakit ini menjadi ancaman serius bagi petani karena dapat menurunkan produktivitas secara drastis bahkan menyebabkan gagal panen.

Daun Keriting: Gejala dan Penyebab

Penyakit daun keriting pada cabai ditandai dengan daun muda yang menggulung, tampak tebal, mengkerut, dan pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal. Penyebab utama penyakit ini adalah:

  • Serangan hama thrips atau kutu daun, yang merusak jaringan daun muda.

  • Virus, seperti virus mosaic atau virus keriting daun, yang ditularkan oleh vektor serangga.

Dampak Daun Keriting:

  • Tanaman tumbuh tidak normal dan cebol.

  • Penurunan pembentukan bunga dan buah.

  • Hasil panen turun hingga 40–70%.

Daun Bule: Serangan Virus yang Mematikan

Penyakit daun bule ditandai dengan perubahan warna daun menjadi kekuningan pucat atau keputihan, terutama pada daun muda. Daun tampak seperti “bule” atau albino, yang membuat proses fotosintesis terganggu. Penyebab utama penyakit ini adalah:

  • Virus Gemini yang ditularkan oleh kutu kebul (Bemisia tabaci).

Gejala dan Dampak Daun Bule:

  • Warna daun tidak normal dan mengkilap keperakan.

  • Tanaman kerdil dan tidak produktif.

  • Jika infeksi terjadi di fase awal, potensi gagal panen bisa mencapai 80–90%.

Mengapa Kedua Penyakit Ini Sangat Merugikan??

Penyakit daun keriting dan daun bule tidak hanya merusak tampilan tanaman, tetapi juga secara langsung menurunkan hasil panen. Dalam skala luas, penyakit ini bisa menyebabkan kerugian ekonomi besar bagi petani karena:

  • Tanaman tidak bisa dipanen secara optimal.

  • Biaya pengendalian hama dan penyakit meningkat drastis.

  • Kualitas buah menurun, sehingga harga jual pun jatuh.

Bio Crispus: Solusi Alami dan Efektif

Bio Crispus  adalah pestisida Ramah lingkungan, bekerja secara kontak dan sistemik berbentuk pekatan berwarna putih kecoklatan yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan keriting pada daun cabe, ujung daun mengkerut, daun berwarna kepucatan (bulai)

Keunggulan Bio Crispus:

  • Berbasis biologi, tidak menimbulkan resistensi seperti pestisida kimia.

  • Aman bagi lingkungan, manusia, dan hewan.

  • Cocok untuk pertanian organik dan ramah lingkungan.

Bio Crispus: Solusi Alami dan Efektif

Bio Crispus adalah bioinsektisida berbahan aktif mikroorganisme pilihan yang mampu:

  • Menekan populasi hama vektor seperti thrips dan kutu kebul.

  • Menghambat penyebaran virus penyebab daun keriting dan daun bule.

  • Menguatkan sistem imun tanaman, menjadikannya lebih tahan terhadap infeksi penyakit.

Keunggulan Bio Crispus:

  • Berbasis biologi, tidak menimbulkan resistensi seperti pestisida kimia.

  • Aman bagi lingkungan, manusia, dan hewan.

  • Cocok untuk pertanian organik dan ramah lingkungan.

Cara Aplikasi Bio Crispus

  1. Campurkan Bio Crispus sesuai dosis anjuran (biasanya 2–4 ml/liter air).

  2. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman, terutama bagian bawah daun.

  3. Lakukan penyemprotan rutin seminggu sekali atau setelah hujan.

  4. Lakukan monitoring tanaman secara berkala untuk evaluasi hasil.

Cara pemesanan Bio Crispus silahkan pilih salah satu marketplace dibawah ini

Lihat apa kata mereka tentang Bio Crispus, Yuk bergabung bersama 600 orang pengguna Bio Crispus