Dapatkan produk produk yang berkualitas dan terpercaya
0 items in your shopping cart

Tidak ada produk di keranjang.

Layu Fusarium pada Tomat : Ancaman Musim Hujan

Tomat sering terserang penyakit di musim hujan karena kelembapan tinggi yang mendukung pertumbuhan patogen seperti jamur dan bakteri. Air hujan juga bisa membawa patogen yang menyebabkan penyakit, seperti antraknosa. Selain itu, kelembapan tinggi dapat memperparah kondisi tanaman dan membuat mereka lebih rentan terhadap serangan penyakit.

Berikut adalah penjelasan lebih detail:

1. Kelembapan Tinggi:

Musim hujan menyebabkan kelembapan udara dan tanah meningkat, yang merupakan kondisi ideal bagi patogen seperti jamur dan bakteri untuk berkembang biak dan menyerang tanaman tomat.

2. Penyebaran Patogen:

Air hujan dapat membawa spora jamur atau bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman tomat, seperti antraknosa.

3. Kondisi Tanaman Lepek:

Kelembapan yang berlebihan dapat membuat tanaman tomat menjadi lepek dan lemah, sehingga lebih rentan terhadap serangan penyakit.

4. Perkembangan Penyakit:

Tanaman tomat yang sudah terinfeksi penyakit akan lebih mudah menyebarkan penyakit tersebut ke tanaman lain, terutama jika kondisi kelembapan tetap tinggi.

5. Contoh Penyakit:

Beberapa penyakit yang sering menyerang tomat di musim hujan antara lain antraknosa, bercak daun Septoria, layu fusarium, dan busuk pantat buah

Layu fusarium pada tomat adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan tanaman mati. Cara mengatasinya meliputi pencegahan dengan menggunakan varietas tahan, rotasi tanaman, sanitasi, dan pengendalian kimiawi dengan fungisida jika diperlukan. Pengendalian biologis dengan Trichoderma juga bisa menjadi pilihan. 

Kenali Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Tomat

Sesuai namanya, layu fusarium ini menunjukkan gejala layu pada tanaman yang sedang terserang. Layu fusarium sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur patogen Fusarium oxysporum. Jamur ini menyebar dengan cepat dan menyebabkan kerusakan yang signifikan terutama pada musim hujan, di mana kondisi lingkungan seperti kelembapan udara tinggi dan pH tanah rendah menjadi faktor pendorong utama.

Gejala Serangan Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Tomat

Ø Leher Batang Membusuk dan Berwarna Cokelat

Gejala pertama yang dapat dilihat adalah adanya pembusukan pada bagian leher batang yang berdekatan dengan permukaan tanah. Tanaman yang terinfeksi akan menunjukkan perubahan warna menjadi cokelat, yang awalnya tampak sehat.

Ø Akar Membusuk Hingga Batang

Infeksi dari jamur Fusarium akan menyebar dari leher batang menuju akar tanaman. Akar yang terinfeksi akan mengalami pembusukan basah, yang sering kali terlihat ketika tanah digali di sekitar akar tanaman yang sakit. Kelembapan tanah yang tinggi dapat memperburuk kondisi ini, menyebabkan leher batang berubah warna menjadi putih keabu-abuan akibat spora jamur yang menyebar. Bahkan batangnya akan lembek dan membusuk.

Ø Daun Tomat Menguning dan Layu

Gejala lain yang muncul adalah daun-daun tanaman tomat yang mulai menguning atau layu. Secara bertahap, daun-daun ini akan mengering dan tumbuhan akan mati jika infeksi tidak segera diatasi.

 

Mengenali gejala-gejala serangan layu fusarium sangat penting untuk mengambil langkah-langkah kontrol efektif guna melindungi tanaman tomat dari kerusakan yang lebih lanjut akibat penyakit.

Penanganan Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Tomat

Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan layu fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum.

·        Mencabut tanaman bergejala

Jika sudah terlihat adanya tanda-tanda tanaman layu karena layu fusarium, maka sebaiknya tanaman tersebut segera dicabut dan kemudian dibakar. Jika perlu, tanah bekas tanaman terserang tersebut juga dapat ikut dibuang atau dapat disemprotkan dengan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil atau tembaga hidroksida. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan yang lebih cepat ke tanaman yang masih sehat.

·        Penggunaan pupuk yang tepat

Mengurangi penggunaan pupuk berkadar N tinggi, seperti urea. Jika perlu, gunakan pupuk NPK. Penggunaan urea yang berlebihan akan menyebabkan tanaman sukulen dan mudah terserang penyakit ini.

·        Rotasi tanaman

Melakukan pergiliran tanam dengan tanaman yang tahan terhadap layu fusarium guna mengendalikan populasi dan perkembangan jamur Fusarium oxysporum di lahan pertanian. Perlu untuk diketahu bahwa selain menyerang pada tanaman cabai, layu fusarium ini juga dapat menyerang pada tanaman tomat, terong, semangka, melon, pisang, jeruk, kubis, timun dan masih banyak yang lainnya.

·        Perlakuan Trichoderma

Trichoderma merupakan agensia hayati berupa jamur baik yang dapat melawan perkembangan jamur patogen, atau biasa disebut dengan fungisida alami. Fungisida alami ini sangat efektif dan efisien untuk mencegah layu fusarium. Cara penggunaannya adalah dengan mencampurkannya dengan pupuk kandang sebagai pupuk dasar atau bisa juga dengan dikocorkan pada setiap lubang tanaman.

Biotric Trichoderma : Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengendalian Patogen

 

BIOTRIC Trichoderma fungisida hayati yang efektif mencegah, mengendalikan jamur pathogen dan mengobati penyakit layu fusarium, busuk pangkal batang, busuk akar , busuk umbi, busuk daun atau busuk buah, Jamur Upas, Embun Tepung yang menyebabkan tanaman layu dan penyakit jamur akar putih, Antraknosa untuk segala jenis tanaman. Menghambat pertumbuhan dan penyebaran racun jamur penyebab penyakit seperti cendawan Rigdiforus, Fusarium dll.

Dengan adanya koloni BIOTRIC Trichoderma sp di tanah, tidak perlu lagi menyemprot tanaman dengan fungisida melawan fusarium setiap turun hujan.

Berikut adalah beberapa manfaatnya, antara lain yaitu:

1.     Menekan dan mengendalikan semua jenis jamur patogen.

2.     Mencegah dan mengendalikan penyakit layu fusarium, busuk akar/buah, busuk umbi dan busuk pangkal batang.

3.     Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman hortikultura.

4.     Biotric juga berfungsi sebagai Dekomposer dengan merombak bahan bahan organik dalam tanah sehingga tanah lebih sehat, subur, gembur dan akar mudah menyerap unsur hara.

5.     Sebagai Aktivator pada pengomposan.

 

Cara Pemakaian :

1.     Persemaian : 100 gr Biotric dicampur dengan 50 kg kompos. Untuk media persemaian, dicampur tanah dengan perbandingan = 1 : 1

2.     Pra Tanam : Sebelum tanam, 100 gr Biotric dicampur dengan 50 Kg kompos, kemudian disebar pada lahan penanaman

3.     Perawatan (Setelah 7 -10 HST dan di ulangi tiap 7 hari hingga 4 – 5 kali aplikasi) :

         Untuk penyemprotan 100 gr Biotric disuspensikan dalam 15 liter air (satu tangki) disemprotkan pada daun dengan volume semprot 400-500 liter/hektar.

MASIH RAGU ?? JADI SALAH SATU DARI MEREKA DAN BUKTIKAN SENDIRI !!!