Tidak ada produk di keranjang.
Layu Fusarium pada Tomat : Ancaman Musim Hujan
Tomat sering terserang
penyakit di musim hujan karena kelembapan tinggi yang mendukung pertumbuhan
patogen seperti jamur dan bakteri. Air hujan juga bisa membawa patogen yang
menyebabkan penyakit, seperti antraknosa. Selain itu, kelembapan tinggi dapat memperparah
kondisi tanaman dan membuat mereka lebih rentan terhadap serangan penyakit.
Berikut
adalah penjelasan lebih detail:
1.
Kelembapan Tinggi:
Musim
hujan menyebabkan kelembapan udara dan tanah meningkat, yang merupakan kondisi
ideal bagi patogen seperti jamur dan bakteri untuk berkembang biak dan
menyerang tanaman tomat.
2.
Penyebaran Patogen:
Air
hujan dapat membawa spora jamur atau bakteri yang dapat menyebabkan penyakit
pada tanaman tomat, seperti antraknosa.
3.
Kondisi Tanaman Lepek:
Kelembapan
yang berlebihan dapat membuat tanaman tomat menjadi lepek dan lemah, sehingga
lebih rentan terhadap serangan penyakit.
4.
Perkembangan Penyakit:
Tanaman
tomat yang sudah terinfeksi penyakit akan lebih mudah menyebarkan penyakit
tersebut ke tanaman lain, terutama jika kondisi kelembapan tetap tinggi.
5.
Contoh Penyakit:
Beberapa
penyakit yang sering menyerang tomat di musim hujan antara lain antraknosa,
bercak daun Septoria, layu fusarium, dan busuk pantat buah
Layu
fusarium pada tomat adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan tanaman mati.
Cara mengatasinya meliputi pencegahan dengan menggunakan varietas tahan, rotasi
tanaman, sanitasi, dan pengendalian kimiawi dengan fungisida jika diperlukan.
Pengendalian biologis dengan Trichoderma juga bisa menjadi pilihan.

Kenali Penyakit
Layu Fusarium pada Tanaman Tomat
Sesuai namanya, layu
fusarium ini menunjukkan gejala layu pada tanaman yang sedang terserang. Layu
fusarium sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur patogen Fusarium oxysporum. Jamur ini menyebar dengan cepat dan menyebabkan
kerusakan yang signifikan terutama pada musim hujan, di mana kondisi lingkungan
seperti kelembapan udara tinggi dan pH tanah rendah menjadi faktor pendorong
utama.
Gejala
Serangan Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Tomat
Ø Leher
Batang Membusuk dan Berwarna Cokelat
Gejala
pertama yang dapat dilihat adalah adanya pembusukan pada bagian leher batang
yang berdekatan dengan permukaan tanah. Tanaman yang terinfeksi akan
menunjukkan perubahan warna menjadi cokelat, yang awalnya tampak sehat.
Ø Akar
Membusuk Hingga Batang
Infeksi dari
jamur Fusarium akan menyebar dari leher batang menuju akar tanaman. Akar yang
terinfeksi akan mengalami pembusukan basah, yang sering kali terlihat ketika
tanah digali di sekitar akar tanaman yang sakit. Kelembapan tanah yang tinggi
dapat memperburuk kondisi ini, menyebabkan leher batang berubah warna menjadi
putih keabu-abuan akibat spora jamur yang menyebar. Bahkan batangnya akan
lembek dan membusuk.
Ø Daun Tomat
Menguning dan Layu
Gejala lain yang muncul adalah daun-daun tanaman tomat yang mulai
menguning atau layu. Secara bertahap, daun-daun ini akan mengering dan tumbuhan
akan mati jika infeksi tidak segera diatasi.
Mengenali gejala-gejala serangan layu fusarium sangat penting untuk
mengambil langkah-langkah kontrol efektif guna melindungi tanaman tomat dari
kerusakan yang lebih lanjut akibat penyakit.


Penanganan Penyakit
Layu Fusarium pada Tanaman Tomat
Berikut merupakan
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan layu fusarium
yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum.
·
Mencabut
tanaman bergejala
Jika sudah terlihat adanya tanda-tanda
tanaman layu karena layu fusarium, maka sebaiknya tanaman tersebut segera
dicabut dan kemudian dibakar. Jika perlu, tanah bekas tanaman terserang
tersebut juga dapat ikut dibuang atau dapat disemprotkan dengan fungisida
kontak berbahan aktif klorotalonil atau tembaga hidroksida. Hal ini dilakukan
untuk mencegah penularan yang lebih cepat ke tanaman yang masih sehat.
·
Penggunaan
pupuk yang tepat
Mengurangi penggunaan
pupuk berkadar N tinggi, seperti urea. Jika perlu, gunakan pupuk NPK.
Penggunaan urea yang berlebihan akan menyebabkan tanaman sukulen dan mudah
terserang penyakit ini.
·
Rotasi
tanaman
Melakukan pergiliran tanam dengan tanaman yang tahan terhadap layu fusarium guna mengendalikan populasi dan perkembangan jamur Fusarium oxysporum di lahan pertanian. Perlu untuk diketahu bahwa selain menyerang pada tanaman cabai, layu fusarium ini juga dapat menyerang pada tanaman tomat, terong, semangka, melon, pisang, jeruk, kubis, timun dan masih banyak yang lainnya.
· Perlakuan Trichoderma
Trichoderma merupakan agensia hayati berupa jamur baik yang dapat melawan perkembangan jamur patogen, atau biasa disebut dengan fungisida alami. Fungisida alami ini sangat efektif dan efisien untuk mencegah layu fusarium. Cara penggunaannya adalah dengan mencampurkannya dengan pupuk kandang sebagai pupuk dasar atau bisa juga dengan dikocorkan pada setiap lubang tanaman.
Biotric Trichoderma : Solusi
Ramah Lingkungan untuk Pengendalian Patogen

BIOTRIC Trichoderma fungisida hayati yang
efektif mencegah, mengendalikan jamur pathogen dan mengobati penyakit layu
fusarium, busuk pangkal batang, busuk akar , busuk umbi, busuk daun atau busuk
buah, Jamur Upas, Embun Tepung yang menyebabkan tanaman layu dan penyakit jamur
akar putih, Antraknosa untuk segala jenis tanaman. Menghambat pertumbuhan dan
penyebaran racun jamur penyebab penyakit seperti cendawan Rigdiforus, Fusarium
dll.
Dengan
adanya koloni BIOTRIC Trichoderma sp di tanah, tidak perlu lagi menyemprot
tanaman dengan fungisida melawan fusarium setiap turun hujan.


Berikut
adalah beberapa manfaatnya, antara lain yaitu:
1.
Menekan dan
mengendalikan semua jenis jamur patogen.
2.
Mencegah dan
mengendalikan penyakit layu fusarium, busuk akar/buah, busuk umbi dan busuk
pangkal batang.
3.
Meningkatkan
produksi dan produktivitas tanaman hortikultura.
4.
Biotric juga
berfungsi sebagai Dekomposer dengan merombak bahan bahan organik dalam tanah
sehingga tanah lebih sehat, subur, gembur dan akar mudah menyerap unsur hara.
5.
Sebagai
Aktivator pada pengomposan.
Cara
Pemakaian :
1.
Persemaian :
100 gr Biotric dicampur dengan 50 kg kompos. Untuk media persemaian, dicampur
tanah dengan perbandingan = 1 : 1
2.
Pra Tanam :
Sebelum tanam, 100 gr Biotric dicampur dengan 50 Kg kompos, kemudian disebar
pada lahan penanaman
3.
Perawatan
(Setelah 7 -10 HST dan di ulangi tiap 7 hari hingga 4 – 5 kali aplikasi) :
–
Untuk
penyemprotan 100 gr Biotric disuspensikan dalam 15 liter air (satu tangki)
disemprotkan pada daun dengan volume semprot 400-500 liter/hektar.

MASIH
RAGU ?? JADI SALAH SATU DARI MEREKA DAN BUKTIKAN SENDIRI !!!

