Tidak ada produk di keranjang.
Embun Tepung pada Melon Membuat Petani Pusing, Ternyata Solusinya Biotric Trichoderma
Budidaya melon adalah salah satu usaha tani yang menjanjikan karena permintaan pasar yang terus meningkat. Rasa manis dan segar dari buah melon membuatnya selalu diminati konsumen. Namun, di balik potensi keuntungan yang besar, para petani sering menghadapi tantangan serius berupa serangan penyakit tanaman. Salah satu penyakit yang paling sering menyerang dan membuat petani melon pusing adalah embun tepung.
Mengenal Embun Tepung pada Melon
Embun tepung atau powdery mildew merupakan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur patogen, seperti Podosphaera xanthii atau Erysiphe cichoracearum. Penyakit ini mudah dikenali karena gejalanya sangat khas, yaitu munculnya bercak putih menyerupai tepung pada permukaan daun. Seiring waktu, bercak tersebut semakin meluas hingga menutupi hampir seluruh permukaan daun.
Daun yang terserang akan mengalami gangguan fotosintesis, menguning, layu, dan akhirnya mati. Pada tanaman melon, kerusakan daun akibat embun tepung sangat merugikan. Tanaman kehilangan energi untuk membentuk buah, sehingga ukuran dan kualitas melon menjadi menurun. Dalam kasus yang parah, buah tidak dapat berkembang maksimal dan menyebabkan kerugian besar bagi petani.
Penyebab dan Faktor Pemicu
Penyakit embun tepung mudah menyebar, terutama pada kondisi lingkungan yang mendukung. Beberapa faktor pemicu utama antara lain:
- Kelembapan tinggi akibat penyiraman berlebihan atau hujan yang sering turun.
- Sirkulasi udara buruk pada lahan yang terlalu rapat tanamannya.
- Perubahan suhu ekstrem, siang yang panas dan malam yang lembap.
- Peralatan atau bibit yang tidak steril sehingga membawa spora jamur.
Spora jamur embun tepung dapat menyebar melalui angin, percikan air, bahkan sentuhan antar daun. Hal inilah yang membuat penyakit ini sulit dikendalikan bila sudah menyerang satu area lahan.
Dampak bagi Petani Melon
Bagi petani, embun tepung bukan sekadar masalah kecil. Serangan penyakit ini bisa menurunkan hasil panen hingga 30–70% jika tidak segera dikendalikan. Daun melon yang rontok sebelum waktunya membuat buah kekurangan asupan nutrisi, sehingga tidak manis, ukurannya kecil, dan tidak memenuhi standar pasar. Akibatnya, harga jual turun dan keuntungan pun merosot. Tidak sedikit petani yang merasa putus asa dan kebingungan mencari solusi.
Solusi: Biotric Trichoderma
Di tengah keresahan petani, kini hadir solusi yang efektif, alami, dan ramah lingkungan, yaitu Biotric Trichoderma. Produk ini mengandung Trichoderma harzianum, mikroorganisme baik yang dikenal sebagai agen hayati pengendali penyakit tanaman.
Mengapa Biotric Trichoderma menjadi pilihan tepat? Berikut mekanisme kerjanya:
-
Kompetisi Nutrisi dan Ruang
Trichoderma tumbuh lebih cepat dibandingkan jamur patogen sehingga mampu merebut ruang dan sumber makanan, membuat jamur penyebab embun tepung sulit berkembang. -
Mikroparasitisme
Trichoderma mengeluarkan enzim khusus yang mampu menembus dan melarutkan dinding sel jamur patogen, sehingga menghentikan penyebarannya secara alami. -
Induksi Ketahanan Tanaman
Kehadiran Trichoderma mampu merangsang sistem imun alami tanaman melon, membuatnya lebih tahan terhadap berbagai serangan penyakit. -
Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman
Selain melindungi, Trichoderma juga menghasilkan zat pemacu pertumbuhan yang membuat tanaman melon lebih subur, daun lebih hijau, dan buah lebih maksimal.
Keunggulan Biotric Trichoderma
- Ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu berbahaya di tanah maupun buah.
- Cocok untuk pertanian berkelanjutan dan organik.
- Aplikasi mudah, baik dicampurkan ke tanah, disemprotkan, atau diaplikasikan bersama pupuk organik.
- Efektif dan ekonomis, sehingga petani tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk pestisida kimia.
Cara Aplikasi di Lahan Melon
Untuk hasil yang optimal, Biotric Trichoderma dapat digunakan dengan cara:
- Pengolahan tanah – dicampur ke media tanam sebelum penanaman melon untuk menekan populasi jamur sejak awal.
- Perawatan tanaman – larutan Biotric disiramkan ke perakaran atau disemprotkan ke daun secara rutin, terutama saat cuaca lembap yang rawan memicu embun tepung.
- Pencegahan berulang – diaplikasikan secara berkala agar keberadaan Trichoderma tetap stabil di lingkungan tanaman.
#biotrictricoderma #embuntepung #kampungputraagro trichoderma