Tidak ada produk di keranjang.
Strategi Pengendalian Efektif dan Ramah Lingkungan Penyakit Layu Fusarium pada Pisang
Tanaman
pisang merupakan salah satu komoditas buah tropis penting di Indonesia. Namun,
produksinya sering terhambat oleh serangan penyakit layu Fusarium. Penyakit ini
disebabkan oleh jamur tanah Fusarium oxysporum f.sp. cubense
(Foc), yang dikenal sebagai patogen utama pada tanaman pisang di berbagai
negara penghasil pisang.
Penyakit
layu Fusarium memiliki dampak yang serius karena dapat menyebabkan kematian
tanaman dan kerugian ekonomi yang signifikan bagi petani. Oleh karena itu,
diperlukan strategi pengendalian yang efektif,
berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Gejala Layu Fusarium
- Daun tua menguning mulai dari
tepi, kemudian menyebar ke seluruh helaian daun.
- Daun yang terserang akan
melipat, menggantung, dan akhirnya kering.
- Jika batang semu dibelah,
terlihat perubahan warna cokelat kehitaman pada pembuluh.
- Dalam kasus parah, tanaman
tidak mampu menghasilkan tandan buah dan akhirnya mati.


Siklus Hidup dan Ketahanan Patogen
Jamur
Fusarium oxysporum f.sp. cubense dapat bertahan di dalam tanah
selama bertahun-tahun, bahkan tanpa adanya tanaman inang. Hal ini disebabkan
oleh kemampuannya membentuk klamidospora yang tahan kondisi lingkungan buruk.
Inilah yang membuat penyakit layu Fusarium sulit dikendalikan dengan cara
konvensional, seperti rotasi tanaman atau penggunaan fungisida kimia.
Strategi Pengendalian
Pengendalian
penyakit layu Fusarium pada pisang sebaiknya dilakukan dengan pendekatan
terpadu, antara lain:
1.
Sanitasi lahan: mencabut dan memusnahkan tanaman yang sudah
terinfeksi.
2.
Penggunaan bibit sehat: memilih bibit bebas patogen.
3.
Perbaikan kondisi tanah: penambahan bahan organik untuk meningkatkan
aktivitas mikroba antagonis.
4.
Pemanfaatan agen hayati: seperti Trichoderma sp yang mampu
menekan populasi Fusarium di dalam tanah.
Peran Trichoderma sp sebagai Agen Hayati
Trichoderma
sp
merupakan jamur antagonis yang telah banyak diteliti dan terbukti efektif
mengendalikan patogen tanah. Mekanisme kerjanya meliputi:
- Kompetisi nutrisi dan ruang: Trichoderma tumbuh lebih cepat sehingga
menghalangi pertumbuhan Fusarium.
- Mikoparasitisme: menghasilkan enzim (kitinase, glukanase, selulase)
yang merusak dinding sel jamur patogen.
- Produksi metabolit antibiotik: menghambat perkembangan patogen.
- Induksi ketahanan tanaman: merangsang sistem pertahanan alami tanaman sehingga
lebih tahan terhadap infeksi.


BIOTRIC Trichoderma sp sebagai
Solusi Praktis
Produk
BIOTRIC Trichoderma sp merupakan formulasi berbasis Trichoderma sp
yang difungsikan sebagai biofungisida. Produk ini dapat diaplikasikan untuk
pencegahan maupun penanganan penyakit layu Fusarium pada pisang dengan beberapa
keunggulan:
- Mengendalikan Fusarium 2
kali lebih cepat dibanding metode konvensional.
- Meningkatkan kesehatan akar dan
pertumbuhan tanaman.
- Ramah lingkungan serta aman
bagi mikroorganisme tanah yang bermanfaat.
- Tersedia dalam kemasan praktis
250 gram dan 1 kg.
Cara
Aplikasi BIOTRIC Trichoderma sp pada Pisang
1.
Perlakuan bibit
o
Celupkan akar
bibit pisang ke dalam larutan BIOTRIC sebelum ditanam untuk melindungi sejak
awal.
2.
Pengaplikasian di tanah
o
Campurkan
BIOTRIC dengan pupuk organik atau kompos, lalu tebarkan di sekitar perakaran
tanaman pisang.
3.
Penyulaman tanaman terserang
o
Tanaman yang
sudah menunjukkan gejala parah sebaiknya dicabut, lalu area tanam diberi
BIOTRIC agar patogen tidak menyebar.
Penyakit
layu Fusarium pada pisang merupakan ancaman serius bagi produktivitas tanaman,
terutama karena patogen penyebabnya mampu bertahan lama di dalam tanah.
Penggunaan agen hayati Trichoderma sp melalui produk BIOTRIC
memberikan solusi ilmiah, ramah lingkungan, dan efektif untuk menekan
perkembangan penyakit ini. Dengan penerapan yang tepat, petani dapat menjaga
kesehatan tanaman pisang sekaligus meningkatkan keberlanjutan produksi.

