Dapatkan produk produk yang berkualitas dan terpercaya
0 items in your shopping cart

Tidak ada produk di keranjang.

Strategi Pengendalian Efektif dan Ramah Lingkungan Penyakit Layu Fusarium pada Pisang

Tanaman pisang merupakan salah satu komoditas buah tropis penting di Indonesia. Namun, produksinya sering terhambat oleh serangan penyakit layu Fusarium. Penyakit ini disebabkan oleh jamur tanah Fusarium oxysporum f.sp. cubense (Foc), yang dikenal sebagai patogen utama pada tanaman pisang di berbagai negara penghasil pisang.

Penyakit layu Fusarium memiliki dampak yang serius karena dapat menyebabkan kematian tanaman dan kerugian ekonomi yang signifikan bagi petani. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengendalian yang efektif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.


Gejala Layu Fusarium

  • Daun tua menguning mulai dari tepi, kemudian menyebar ke seluruh helaian daun.
  • Daun yang terserang akan melipat, menggantung, dan akhirnya kering.
  • Jika batang semu dibelah, terlihat perubahan warna cokelat kehitaman pada pembuluh.
  • Dalam kasus parah, tanaman tidak mampu menghasilkan tandan buah dan akhirnya mati.


Siklus Hidup dan Ketahanan Patogen

Jamur Fusarium oxysporum f.sp. cubense dapat bertahan di dalam tanah selama bertahun-tahun, bahkan tanpa adanya tanaman inang. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya membentuk klamidospora yang tahan kondisi lingkungan buruk. Inilah yang membuat penyakit layu Fusarium sulit dikendalikan dengan cara konvensional, seperti rotasi tanaman atau penggunaan fungisida kimia.


Strategi Pengendalian

Pengendalian penyakit layu Fusarium pada pisang sebaiknya dilakukan dengan pendekatan terpadu, antara lain:

1.   Sanitasi lahan: mencabut dan memusnahkan tanaman yang sudah terinfeksi.

2.   Penggunaan bibit sehat: memilih bibit bebas patogen.

3.   Perbaikan kondisi tanah: penambahan bahan organik untuk meningkatkan aktivitas mikroba antagonis.

4.   Pemanfaatan agen hayati: seperti Trichoderma sp yang mampu menekan populasi Fusarium di dalam tanah.


Peran Trichoderma sp sebagai Agen Hayati

Trichoderma sp merupakan jamur antagonis yang telah banyak diteliti dan terbukti efektif mengendalikan patogen tanah. Mekanisme kerjanya meliputi:

  • Kompetisi nutrisi dan ruang: Trichoderma tumbuh lebih cepat sehingga menghalangi pertumbuhan Fusarium.
  • Mikoparasitisme: menghasilkan enzim (kitinase, glukanase, selulase) yang merusak dinding sel jamur patogen.
  • Produksi metabolit antibiotik: menghambat perkembangan patogen.
  • Induksi ketahanan tanaman: merangsang sistem pertahanan alami tanaman sehingga lebih tahan terhadap infeksi.


BIOTRIC Trichoderma sp sebagai Solusi Praktis

Produk BIOTRIC Trichoderma sp merupakan formulasi berbasis Trichoderma sp yang difungsikan sebagai biofungisida. Produk ini dapat diaplikasikan untuk pencegahan maupun penanganan penyakit layu Fusarium pada pisang dengan beberapa keunggulan:

  • Mengendalikan Fusarium 2 kali lebih cepat dibanding metode konvensional.
  • Meningkatkan kesehatan akar dan pertumbuhan tanaman.
  • Ramah lingkungan serta aman bagi mikroorganisme tanah yang bermanfaat.
  • Tersedia dalam kemasan praktis 250 gram dan 1 kg.

Cara Aplikasi BIOTRIC Trichoderma sp pada Pisang

1.   Perlakuan bibit

o    Celupkan akar bibit pisang ke dalam larutan BIOTRIC sebelum ditanam untuk melindungi sejak awal.

2.   Pengaplikasian di tanah

o    Campurkan BIOTRIC dengan pupuk organik atau kompos, lalu tebarkan di sekitar perakaran tanaman pisang.

3.   Penyulaman tanaman terserang

o    Tanaman yang sudah menunjukkan gejala parah sebaiknya dicabut, lalu area tanam diberi BIOTRIC agar patogen tidak menyebar.

 

Penyakit layu Fusarium pada pisang merupakan ancaman serius bagi produktivitas tanaman, terutama karena patogen penyebabnya mampu bertahan lama di dalam tanah. Penggunaan agen hayati Trichoderma sp melalui produk BIOTRIC memberikan solusi ilmiah, ramah lingkungan, dan efektif untuk menekan perkembangan penyakit ini. Dengan penerapan yang tepat, petani dapat menjaga kesehatan tanaman pisang sekaligus meningkatkan keberlanjutan produksi.