Tidak ada produk di keranjang.
JANGAN DIABAIKAN ! INI CARA AMPUH ATASI GENODERMA PADA TANAMAN SAWIT
Apa Itu Ganoderma?
Ganoderma boninense
dapat menyebabkan penyakit busuk pangkal batang pada kelapa sawit. Ini
disebabkan oleh sifat parasit Ganoderma yang dapat bertahan hidup dalam tanah
dalam jangka waktu yang sangat lama. Dampak patogen ini bisa fatal bagi kelapa
sawit, bahkan dapat menyebabkan kematian tanaman. Karena itu, Ganoderma sering
disebut sebagai jamur tular tanah yang memiliki dampak merusak bagi tanaman.
Di
perkebunan kelapa sawit, Ganoderma boninense sudah menjadi hal yang wajar.
Bentuk tubuh patogen ini menyerupai piring dengan permukaan berwarna putih yang
berubah menjadi coklat saat menua. Selain itu, patogen ini juga bisa memiliki
warna ungu tua hingga hitam dengan diameter tubuh yang bervariasi, mulai dari 5
cm sampai 30 cm.
Spora jamur yang terdapat pada Ganoderma mampu menempel dan bertahan dalam tanah dalam jangka waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun. Maka dari itu penyakit ini tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Gejala Awal Penyakit
Ganoderma Kelapa Sawit
Berikut
ini empat gejala awal penyakit ganoderma:
1.
Terdapat tiga atau lebih daun tombak pada
tanaman tidak membuka saat pahan tidak kekurangan air
2.
Gejala pertama disertai dengan kondisi layu
pada pelepah bawah
3.
Muncul gejala pertama dan kedua, diikuti
dengan munculnya tubuh buah Ganoderma
4.
Gejala pertama, kedua, ketiga, kemudian semua
pelepah tanaman telah layu kecuali daun tombak
5.
Semua gejala muncul (dari gejala pertama
sampai gejala keempat) dan pada akhirnya tanaman atau pohon tumbang
Pengendalian Penyakit Ganoderma Kelapa Sawit
Anda sudah mengenal apa itu penyakit
ganoderma kelapa sawit dan efek buruknya pada tanaman kelapa sawit yang dapat
menyebabkan kematian. Ada beberapa cara untuk mengendalikan penyakit ini, yaitu
pengendalian:
Ø Kultur teknis
Ø Kimiawi
Ø Hayati
Berikut ini penjelasan masing-masing dari cara pengendalian di atas:
Kultur Teknis
Pengendalian penyakit ganoderma kelapa sawit
dapat dilakukan dengan cara kultur teknis. Cara ini dilakukan dengan menimbun
pangkal batang kelapa sawit dengan tanah. Tujuannya yaitu menghindari
penyebaran basidiospora ke batang kelapa sawit. Cara ini juga dapat
memperpanjang umur produksi selama 2 tahun.
Selain menimbun dengan tanah, Anda juga perlu
membuat parit di sekeliling tanaman yang terserang penyakit ganoderma dengan
memberikan belerang kemudian dilakukan introduksi Trichoderma/Gliocladium.
Tujuannya yaitu untuk mengurangi kontrak akar tanaman yang sakit dan yang
sehat.
Anda juga perlu mengumpulkan dan membakar
tubuh buah dan tunggul tanaman yang terinfeksi untuk mengurangi sumber infeksi
dan mencegah penyebaran yang lebih luas.
Tunggul-tunggul atau sisa tanaman yang telah dibakar disingkirkan terlebih dahulu sebelum melakukan penanaman tanaman kelapa sawit baru. Penanaman tanaman kelapa sawit baru juga sebaiknya menggunakan bibit sawit yang telah diberi mikoriza dan Trichoderma/Gliocladium.
Kimiawi
Pengendalian penyakit ini pernah dilakukan
dengan menggunakan fungisida kimia namun ternyata hasilnya gagal. Pada tingkat
laboratorium, banyak ditemukan fungisida yang efektif menekan boninense namun
setelah diterapkan di lapangan, hasilnya juga gagal.
Penyakit ganoderma kelapa sawit dapat
dikendalikan dengan metode kimiawi dengan cara memberikan racun pada
tunggul-tunggul untuk mempercepat pembusukan. Bahan yang digunakan adalah urea
yang diikuti dengan penyiraman asam sulfat.
Hindari
Penggunaan Bahan Kimia yang Berlebihan Pada Lahan Sawit
Penyebab utama merebaknya infeksi Ganoderma
saat ini hampir dipastikan karena kerusakan agroekosistem dalam tanah
perkebunan, dimana musuh alami dari Ganoderma ini semakin berkurang, hal ini
disebabkan karena adanya tekanan lingkungan seperti penggunaan bahan kimia yang
berlebihan. Selain itu, penggunaan bahan kimia dapat meningkatkan kekebalan
jamur Ganoderma. Mengurangi penggunaan bahan kimia yang berlebihan merupakan
cara mengatasi penyakit Ganoderma
Boninense pada sawit.
Maka dari itu kita kenalkan agens hayati yang bisa mengatasi Ganoderma
pada kelapa sawit
Hayati
Pengendalian hayati merupakan taktik
pengendalian yang paling efektif untuk penyakit ganoderma kelapa sawit,
terutama bila disertai dengan penggunaan bibit yang telah diberi perlakuan
dengan agens hayati.
Trichoderma, Penicillium sp., dan Gliocladium
sp. bersifat antagonis terhadap ganoderma dan berpeluang sebagai agens
biokontrol yang efektif untuk penyakit ini. Trichoderma sp mampu menekan
penyakit ganoderma pada tanaman yang berumur 1 tahun setelah transplanting di
lapangan maupun pada bibit umur 1 tahun di rumah kaca.
Biotric
Trichoderma : Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengendalian Patogen


BIOTRIC Trichoderma fungisida
hayati yang efektif mencegah, mengendalikan jamur pathogen dan mengobati
penyakit layu fusarium, busuk pangkal batang.
Cara Pemakaian :
1.
Persemaian :
100 gr Biotric dicampur dengan 50 kg kompos. Untuk media persemaian, dicampur
tanah dengan perbandingan = 1 : 1
2.
Pra Tanam :
Sebelum tanam, 100 gr Biotric dicampur dengan 50 Kg kompos, kemudian disebar
pada lahan penanaman
3.
Perawatan
(Setelah 7 -10 HST dan di ulangi tiap 7 hari hingga 4 – 5 kali aplikasi) :
–
Untuk
penyemprotan 100 gr Biotric disuspensikan dalam 15 liter air (satu tangki)
disemprotkan pada daun dengan volume semprot 400-500 liter/hektar.
–
Untuk
pengocoran,100 gr Biotric dilarutkan dalam 15 liter air kemudian dikocorkan
pada pangkal batang dan sekitar perakaran dengan dosis tiap tanaman 200 ml.
–
Waktu
Aplikasi :
Untuk
aplikasi penyemprotan pada daunnya sebaiknya di tambahkan PEREKAT/ PENEMBUS/ PERATA.
Waktu
aplikasi sebaiknya dilakukan sore hari (pukul 15.30)
Catatan
: sebaiknya diaplikasikan secara tunggal atau tidak dicampur
MASIH
RAGU ?? JADI SALAH SATU DARI MEREKA DAN BUKTIKAN SENDIRI !!!



biotric busukbatangsawit ganoderma ganodermasawit layufusarium trichoderma