Dapatkan produk produk yang berkualitas dan terpercaya
0 items in your shopping cart

Tidak ada produk di keranjang.

JANGAN DIABAIKAN ! INI CARA AMPUH ATASI GENODERMA PADA TANAMAN SAWIT

Apa Itu Ganoderma?

Ganoderma boninense dapat menyebabkan penyakit busuk pangkal batang pada kelapa sawit. Ini disebabkan oleh sifat parasit Ganoderma yang dapat bertahan hidup dalam tanah dalam jangka waktu yang sangat lama. Dampak patogen ini bisa fatal bagi kelapa sawit, bahkan dapat menyebabkan kematian tanaman. Karena itu, Ganoderma sering disebut sebagai jamur tular tanah yang memiliki dampak merusak bagi tanaman.

 

Di perkebunan kelapa sawit, Ganoderma boninense sudah menjadi hal yang wajar. Bentuk tubuh patogen ini menyerupai piring dengan permukaan berwarna putih yang berubah menjadi coklat saat menua. Selain itu, patogen ini juga bisa memiliki warna ungu tua hingga hitam dengan diameter tubuh yang bervariasi, mulai dari 5 cm sampai 30 cm.

 

Spora jamur yang terdapat pada Ganoderma mampu menempel dan bertahan dalam tanah dalam jangka waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun. Maka dari itu penyakit ini tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Gejala Awal Penyakit Ganoderma Kelapa Sawit

 

Berikut ini empat gejala awal penyakit ganoderma:

1.      Terdapat tiga atau lebih daun tombak pada tanaman tidak membuka saat pahan tidak kekurangan air

2.      Gejala pertama disertai dengan kondisi layu pada pelepah bawah

3.      Muncul gejala pertama dan kedua, diikuti dengan munculnya tubuh buah Ganoderma

4.      Gejala pertama, kedua, ketiga, kemudian semua pelepah tanaman telah layu kecuali daun tombak

5.      Semua gejala muncul (dari gejala pertama sampai gejala keempat) dan pada akhirnya tanaman atau pohon tumbang

Pengendalian Penyakit Ganoderma Kelapa Sawit

 

Anda sudah mengenal apa itu penyakit ganoderma kelapa sawit dan efek buruknya pada tanaman kelapa sawit yang dapat menyebabkan kematian. Ada beberapa cara untuk mengendalikan penyakit ini, yaitu pengendalian:

 

Ø  Kultur teknis

Ø  Kimiawi

Ø  Hayati

 

Berikut ini penjelasan masing-masing dari cara pengendalian di atas:

Kultur Teknis

Pengendalian penyakit ganoderma kelapa sawit dapat dilakukan dengan cara kultur teknis. Cara ini dilakukan dengan menimbun pangkal batang kelapa sawit dengan tanah. Tujuannya yaitu menghindari penyebaran basidiospora ke batang kelapa sawit. Cara ini juga dapat memperpanjang umur produksi selama 2 tahun.

 

Selain menimbun dengan tanah, Anda juga perlu membuat parit di sekeliling tanaman yang terserang penyakit ganoderma dengan memberikan belerang kemudian dilakukan introduksi Trichoderma/Gliocladium. Tujuannya yaitu untuk mengurangi kontrak akar tanaman yang sakit dan yang sehat.

 

Anda juga perlu mengumpulkan dan membakar tubuh buah dan tunggul tanaman yang terinfeksi untuk mengurangi sumber infeksi dan mencegah penyebaran yang lebih luas.

 

Tunggul-tunggul atau sisa tanaman yang telah dibakar disingkirkan terlebih dahulu sebelum melakukan penanaman tanaman kelapa sawit baru. Penanaman tanaman kelapa sawit baru juga sebaiknya menggunakan bibit sawit yang telah diberi mikoriza dan Trichoderma/Gliocladium.

Kimiawi

 

Pengendalian penyakit ini pernah dilakukan dengan menggunakan fungisida kimia namun ternyata hasilnya gagal. Pada tingkat laboratorium, banyak ditemukan fungisida yang efektif menekan boninense namun setelah diterapkan di lapangan, hasilnya juga gagal.

 

Penyakit ganoderma kelapa sawit dapat dikendalikan dengan metode kimiawi dengan cara memberikan racun pada tunggul-tunggul untuk mempercepat pembusukan. Bahan yang digunakan adalah urea yang diikuti dengan penyiraman asam sulfat.

 

Hindari Penggunaan Bahan Kimia yang Berlebihan Pada Lahan Sawit

Penyebab utama merebaknya infeksi Ganoderma saat ini hampir dipastikan karena kerusakan agroekosistem dalam tanah perkebunan, dimana musuh alami dari Ganoderma ini semakin berkurang, hal ini disebabkan karena adanya tekanan lingkungan seperti penggunaan bahan kimia yang berlebihan. Selain itu, penggunaan bahan kimia dapat meningkatkan kekebalan jamur Ganoderma. Mengurangi penggunaan bahan kimia yang berlebihan merupakan cara mengatasi penyakit Ganoderma Boninense pada sawit.

 

Maka dari itu kita kenalkan agens hayati yang bisa mengatasi Ganoderma pada kelapa sawit

Hayati

Pengendalian hayati merupakan taktik pengendalian yang paling efektif untuk penyakit ganoderma kelapa sawit, terutama bila disertai dengan penggunaan bibit yang telah diberi perlakuan dengan agens hayati.

 

Trichoderma, Penicillium sp., dan Gliocladium sp. bersifat antagonis terhadap ganoderma dan berpeluang sebagai agens biokontrol yang efektif untuk penyakit ini. Trichoderma sp mampu menekan penyakit ganoderma pada tanaman yang berumur 1 tahun setelah transplanting di lapangan maupun pada bibit umur 1 tahun di rumah kaca.

 

Biotric Trichoderma : Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengendalian Patogen

BIOTRIC Trichoderma fungisida hayati yang efektif mencegah, mengendalikan jamur pathogen dan mengobati penyakit layu fusarium, busuk pangkal batang.

Cara Pemakaian :

1.     Persemaian : 100 gr Biotric dicampur dengan 50 kg kompos. Untuk media persemaian, dicampur tanah dengan perbandingan = 1 : 1

2.     Pra Tanam : Sebelum tanam, 100 gr Biotric dicampur dengan 50 Kg kompos, kemudian disebar pada lahan penanaman

3.     Perawatan (Setelah 7 -10 HST dan di ulangi tiap 7 hari hingga 4 – 5 kali aplikasi) :

         Untuk penyemprotan 100 gr Biotric disuspensikan dalam 15 liter air (satu tangki) disemprotkan pada daun dengan volume semprot 400-500 liter/hektar.

         Untuk pengocoran,100 gr Biotric dilarutkan dalam 15 liter air kemudian dikocorkan pada pangkal batang dan sekitar perakaran dengan dosis tiap tanaman 200 ml.

          

Waktu Aplikasi :

Untuk aplikasi penyemprotan pada daunnya sebaiknya di tambahkan PEREKAT/ PENEMBUS/ PERATA.

Waktu aplikasi sebaiknya dilakukan sore hari (pukul 15.30)

 

Catatan : sebaiknya diaplikasikan secara tunggal atau tidak dicampur

MASIH RAGU ?? JADI SALAH SATU DARI MEREKA DAN BUKTIKAN SENDIRI !!!