Dapatkan produk produk yang berkualitas dan terpercaya
0 items in your shopping cart

Tidak ada produk di keranjang.

Cara Tuntas Kendalikan Jamur Upas pada Tanaman Kopi

Penyakit jamur upas pada kopi disebabkan oleh jamur Erythricium salmonicolor (sebelumnya dikenal sebagai Upasia salmonicolor) dan dikenal juga sebagai penyakit pink disease. Jamur ini dapat menyerang berbagai jenis tanaman, termasuk kopi, dan menyebabkan gejala seperti pembentukan lapisan tipis berwarna merah muda pada cabang dan ranting, yang kemudian menyebabkan kekeringan dan kematian pada bagian tanaman yang terinfeksi. 

Gejala Penyakit:

Ø Miselium tipis berwarna merah muda:

Awalnya, jamur muncul sebagai lapisan tipis berwarna merah muda pada cabang dan ranting tanaman kopi, menyerupai sarang laba-laba.

Ø Nekrosis dan pembusukan:

Bagian tanaman yang terinfeksi akan mengalami nekrosis (kematian jaringan) dan membusuk, berubah warna menjadi coklat tua atau hitam.

Ø Kematian ranting dan cabang:

    Infeksi yang parah dapat menyebabkan ranting dan cabang tanaman kopi mengering dan mati. 

Penyebab dan Penyebaran:

Jamur Erythricium salmonicolor menyebar melalui spora yang terbawa air hujan, angin, atau kontak langsung antara tanaman yang terinfeksi dengan tanaman sehat.

Faktor lingkungan seperti kelembaban tinggi dan curah hujan yang tinggi dapat mempercepat penyebaran penyakit.

Kondisi budidaya yang kurang tepat, seperti penanaman terlalu rapat dan lokasi kebun yang lembab, juga dapat memfasilitasi penyebaran jamur upas. 

Pengendalian Penyakit:

1.     Sanitasi:

Melakukan pemangkasan pada cabang dan ranting yang terinfeksi, lalu membakarnya untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

2.     Pengaturan naungan dan kelembaban:

Mengatur jarak tanam yang sesuai dan melakukan pemangkasan pohon pelindung untuk mengurangi kelembaban udara dan meningkatkan sirkulasi udara.

3.     Perbaikan drainase:

Memastikan drainase yang baik di kebun kopi untuk menghindari kondisi yang terlalu lembab.

4.     Penggunaan fungisida:

Aplikasi fungisida yang sesuai dapat membantu mengendalikan penyebaran jamur, terutama pada serangan yang parah.

5.     Aplikasi agen pengendali hayati:

Menggunakan mikroorganisme antagonis seperti Trichoderma spp. yang dapat menghambat pertumbuhan jamur penyebab penyakit.


 AGEN PENGENDALI HAYATI

BIOTRIC Trichoderma : Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengendalian Patogen

BIOTRIC Trichoderma fungisida hayati yang efektif mencegah, mengendalikan jamur pathogen dan mengobati penyakit layu fusarium, busuk pangkal batang.

Cara Pemakaian :

1.     Persemaian : 100 gr Biotric dicampur dengan 50 kg kompos. Untuk media persemaian, dicampur tanah dengan perbandingan = 1 : 1

2.     Pra Tanam : Sebelum tanam, 100 gr Biotric dicampur dengan 50 Kg kompos, kemudian disebar pada lahan penanaman

3.     Perawatan (Setelah 7 -10 HST dan di ulangi tiap 7 hari hingga 4 – 5 kali aplikasi) :

         Untuk penyemprotan 100 gr Biotric disuspensikan dalam 15 liter air (satu tangki) disemprotkan pada daun dengan volume semprot 400-500 liter/hektar.

         Untuk pengocoran,100 gr Biotric dilarutkan dalam 15 liter air kemudian dikocorkan pada pangkal batang dan sekitar perakaran dengan dosis tiap tanaman 200 ml.

          

Waktu Aplikasi :

Untuk aplikasi penyemprotan pada daunnya sebaiknya di tambahkan PEREKAT/ PENEMBUS/ PERATA.

Waktu aplikasi sebaiknya dilakukan sore hari (pukul 15.30)

 

Catatan : sebaiknya diaplikasikan secara tunggal atau tidak dicampur

MASIH RAGU ?? JADI SALAH SATU DARI MEREKA DAN BUKTIKAN SENDIRI !!!