Cara Budidaya Porang Cepat Besar, Maksimalkan Hasil Panen!
Banyak orang menanam porang tidak perlu
melakukan strategi khusus agar tumbuh optimal. Padahal tanaman porang punya
karakter unik. Tanaman ini butuh ruang untuk bernapas, menyerap cahaya, dan
mengolah nutrisi tanpa harus bersaing dengan tetangganya.
Bila ditanam terlalu
rapat, umbi cenderung mengecil dan bentuknya tidak seragam, sehingga panen jadi
kurang maksimal. Namun, jika dibiarkan terlalu renggang, lahan justru tidak
termanfaatkan secara optimal.
Itulah mengapa memahami
jarak tanam porang yang ideal bisa membuka peluang untuk meraih panen
berlimpah. Jadi, sebelum Anda menebar bibit, ada baiknya memahami trik yang
selama ini dijalankan para petani berpengalaman.
4 Cara Menanam Porang yang Benar
Menanam porang memang
tidak rumit, tetapi tanpa teknik yang tepat, hasil yang didapat bisa jauh dari
ekspektasi. Karena itu, penting bagi Anda untuk memahami langkah dasarnya
supaya panen nanti tidak mengecewakan.
1.
Lakukan
Pengolahan Lahan dengan Tepat
Tanah yang gembur dan
subur menjadi kunci awal agar porang tumbuh sehat. Jika tersedia, gunakan
naungan pohon alami, namun lahan terbuka juga bisa asal diberi paranet agar
cahaya tidak berlebih.
Mulailah dengan
membersihkan gulma, menata jalur tanam, lalu gali lubang sesuai ukuran bibit
yang akan ditanam. Jangan lupa, berikan pupuk organik dasar agar tanah lebih
kaya nutrisi.
2.
Pilih
Bibit Berkualitas
Bibit yang sehat akan
menentukan hasil panen Anda. Anda bisa memakai katak, biji, atau umbi, namun
pilih ukuran sedang supaya pertumbuhan lebih cepat dan merata.
Bibit harus terbebas dari
penyakit agar tidak membawa masalah ke lahan. Apabila memakai biji, lakukan
perendaman lebih dulu untuk mengurangi risiko serangan penyakit sejak awal.
3.
Atur
Jarak Tanam Porang
Saat menanam, posisikan
bakal tunas bibit menghadap ke atas agar pertumbuhannya tidak terganggu.
Masukkan satu bibit saja per lubang, lalu tutup tipis dengan tanah sekitar tiga
sentimeter.
Dengan memberi jarak
sekitar 1 x 1 meter, tanaman porang akan lebih leluasa menyerap nutrisi tanah
tanpa harus saling berebut. Penataan jarak tanam porang yang tepat akan
menghasilkan umbi seragam dan sehat.
4.
Rawat
Tanaman Secara Rutin
Porang tidak bisa
dibiarkan begitu saja tanpa perawatan. Lakukan penyiangan secara berkala untuk
menekan pertumbuhan gulma. Agar lebih maksimal, Anda bisa menggunakan PORIZA GROW- Pupuk hayati – Pupuk Pembesar Umbi
Porang,
Jadi, pastikan jaga lahan
tetap bersih agar hama tidak berkembang, dan gunakan pupuk organik rutin untuk
memperkuat tanaman. Perawatan yang konsisten membuat porang lebih tahan
penyakit sekaligus meningkatkan hasil panen.
Berapa
Jarak Tanam Porang yang Ideal?
Mengatur letak tanam
porang tidak bisa sembarangan, sebab setiap fase pertumbuhannya membutuhkan
ruang berkembang yang berbeda agar umbi dapat tumbuh maksimal. Untuk panen
cepat dalam 8 bulan, pola tanam cukup berukuran 30×30 cm, sedangkan panen tahun
kedua lebih cocok dengan jarak 45×45 cm, dan tahun ketiga idealnya 60×60
cm.
Bibit berukuran besar
bahkan perlu jarak lebih longgar, sampai 90×90 cm, agar tidak saling berebut
nutrisi dan memudahkan saat panen. Perbedaan jenis bibit juga berpengaruh,
misalnya bibit katak memerlukan jarak 35–70 cm, sementara bibit umbi bisa
sampai 90 cm.
Dengan kata lain,
pengaturan jarak tanam porang sebaiknya selalu menyesuaikan ukuran bibit serta
target umur panen. Jangan lupa, kedalaman tanam pun penting diperhatikan,
sekitar 5–15 cm dari permukaan tanah, agar pertumbuhan umbi berlangsung
optimal.
Berapa Lama
Porang Siap Panen?
Umbi porang umumnya baru
siap diambil setelah dua tahun, ditandai dengan perubahan warna daun yang mulai
menguning lalu perlahan meranggas. Pada tahap ini, umbinya umumnya sudah
mencapai berat lebih dari 1 kg, sehingga cukup ideal untuk dipanen.
Setelah panen pertama,
petani tidak perlu menanam ulang karena umbi akan terus tumbuh dan bisa dipanen
setiap tahun. Waktu terbaik untuk memanen biasanya jatuh pada musim kemarau,
sekitar April hingga Juli, ketika tanaman memasuki fase dorman.
Agar hasil panen lebih
maksimal, jarak tanam porang yang tepat sangat berpengaruh terhadap ukuran umbi
yang terbentuk. Selain itu, menjaga jarak tanam porang tetap ideal juga
memudahkan proses perawatan hingga pemanenan.
Optimalkan
Pertumbuhan Porang agar Panen Melimpah dengan PORIZA GROW
Kesuksesan budidaya porang
tidak hanya ditentukan oleh teknik tanam, tetapi juga dari pemupukan yang
tepat. Rangkaian pupuk PORIZA GROW menjadi pilihan terbaik yang mampu
menyehatkan tanah sekaligus mempercepat pembentukan umbi semakin berkualitas.
Poriza Grow adalah pupuk hayati yang
mengandung spora dan proganul hidup mikoriza yang bersimbiosis mutualisme
(saling menguntungkan) dengan perakaran tanaman.
Manfaat :
1.
Memperbesar
umbi Porang
2.
Meningkatkan
struktur akar.
3.
Meningkatkan
penyerapan unsur hara pada akar terutama fosfor, nitrogen, dan unsur mikro.
4.
Mencegah
penyakit busuk umbi porang
5.
Mempercepat
pembentukan umbi
6.
Mencegah
penyakit busuk batang
Kandungan
Total Spora :
99 spora/100 gr
Kandungan Spora :
Glomus claroideum, Acaulospora rogusa,
Acaulospora colosica, Glomus fasciculatum, Glomus mosseae, Glomus etunicatum.
Dengan penggunaan PORIZA
GROW secara teratur, hasil panen porang akan lebih berkualitas dan bernilai
tinggi di pasaran.
#kampungputraagro caratanamporang pembesarporang pembesarumbiporang porang tanamanporang